Setiba di rumah, sekitar pukul 16.00 WIB, buru-buru saya mandi dan sholat asar. Beberes rumah dan memasak nasi untuk makan malam. Pukul 17.00 WIB, saya selesaikan tulisan saya untuk lomba menulis terlebih dahulu. Hingga terdengan adzan magrib dan alunan perut yang merdu pun mengiringi.
Sehabis sholat magrib, mengisi amunisi tubuh dulu. Karena logika tanpa logistik tidak akan berjalan mulus. Berlauk asem-asem kepala ikan tombro hasil menjaring di tambak mertua yang kebanjiran, habis juga sepiring nasi asem pedas itu. Alhamdulillah...
Flier di wag menulis rupanya sudah di bagikan. Dan grup pun sudah ditutup. Artinya kelas sudah dimulai. Bismillah lanjut.
Mengangkat tema Ide Dalam Menulis yang dibawakan Bapak Agus Sampurno sebagai narasumber dan Mr. Bams sebagai moderator, saya merasakan aura penuh materi dimalam ini.
Sebuah video dibagikan sebagai bentuk "profokatif" otak. Saya terprofokasi juga, apa maksudnya ? hemmmm... entahlah.
Pernyataan narasumber bahwa " 90% ide tulisan muncul ketika Anda tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan mengenai tulisan anda. 10% keberhasilan menulis baru mengenai seberapa anda konsisten dalam menulis ".
Saya setuju. Ide-ide apa yang mau saya tulis akan bermunculan ketika saya sudah fokus pada apa yang akan saya sampaikan. tidak peduli pada orang lain, bukan berarti menutup diri dari kritik dan pendapat orang lain, namun bijak menyikapi tanggapan yang diberikan, siapa yang memberikan. karena tidak semua orang yang menanggapi menginginkan kita untuk lebih baik.
Ketidakbijakan menerima kritik, hanya akan mengundang kebuntuan dalam berkarya.
Bedakan antara tanggapan praktisi dan ahli. Seorang ahli akan "membantai" tulisan kita sedemikian rupa dengan meninjau dari sisi teori. Namun tentu hal ini untuk perbaikan.
Praktisi akan mengkritik dengan caranya, karena tahu bahwa perjuangan seseorang untuk berada di posisi tertentu tidaklah mudah.
Prinsip menemukan ide dalam menulis :
- Menulislah dengan hati, mengeditlah dengan fikiran.
- Sangat mudah menuangkan kalimat jika kita menuliskanya dari hati. Apa yang kita rasakan tuangkanlah dalam kalimat-kalimat. Baca berulang hingga kita akan menemukan ketidak tepatan yang akan kita perbaiki untuk menghasilkan sebuah tulisan yang enak dibaca.
- Hambatan penulis adalah menghakimi diri sendiri saat mulai menulis
- Ketika kita berfikir "tulisanku jelek", "bahasaku mbulet", dan pernyataan negatif lainnya, hal tersebut memang akan membuat kita kehabisan kalimat untuk dituangkan, kehabisan ide untuk dikembangkan yang pada akhirnya membuat kita berhenti menulis.
- Meng-edit
- Adalah kegiatan membuang yang tidak perlu dan mengambil yang inti, sehingga tulisan lebih berisi dan berarti. Karena mengedit adalah kegiatan terapeutik dalam kegiatan menulis. Dengan mengedit, membuat tulisan kita lebih matang. Tulisan "mentah" adalah tulisan yang banyak typo dan banyak kalimat yang mbulet.
- Terapkan tiga prinsip khusus menulis :
- Sederhanakan pesan Anda.
- Buatlah tulisan Anda menyenangkan, menakutkan, menegangkan, atau mendidik.
- Buatlah tulisan Anda begitu menarik sehingga seseorang pasti sudah "gila" jika tidak membacanya.
- "Menulis dengan baik berarti berpikir dengan baik. Jika Anda tidak dapat menulis dengan baik, itu berarti Anda tidak dapat berpikir dengan baik. Tetapi menulis hanyalah langkah pertama. Menulis ulang juga penting. Dan ... apa itu menulis ulang? Menulis ulang adalah memikirkan ulang ide tulisan anda" - (David Perell).
- Tulisan awal bagaikan air kotor, dan air kotor tersebut akan jernih jika terus dituang dan dituang, artinya tulisan awal akan menjadi lebih baik jika terus dan terus menulis.
- Pisahkan kegiatan mencari ide dan menulis.
- Buat daftar ide-ide yang ada. Kembangkan satu per satu ide tersebut. Jika perlu buat outline dari ide-ide tersebut. hal ini sudah saya terapkan dalam membuat tulisan untuk lomba blog di bulan februari.
- Buat judul yang menarik
- Gunakan teknik persuasive words that controls minds : You, Free, New, Now, Secret.
- Masukan elemen kata berikut : Anda, Bebas / Gratis, Baru / terkini, Sekarang, Rahasia.
- Konsisten dalam menulis
- Dibutuhkan sebuah komitmen kuat untuk dapat konsisten dalam menulis. Salah satu tantangan bentuk konsistensi menulis adalah mengikuti Lomba Menulis PGRI di Bulan Februari. Konsistensi dan komitmen kita ditantang untuk menulis setiap hari selama 28 hari di bulan februari.
- Lakukan ATM ( amati, tiru, modifikasi) untuk menemukan ide dan branding diri.
- ATM dilakukan terhadap satu penulis yang kita favoritkan. lakukan riset dengan sering membaca tulisan penulis tersebut. Tiru dan odifikasi untuk menemukan gaya tulisan kita sendiri.
- Temukan keunikan kita, pelajari satu hal yang menjadi brand kita, dan ajarkan pada yang lain. ( Menulis adalah berbagi )
- Judul yang menarik
- tulisan tidak terlalu panjang
- Kekinian
- Runtut dan mengalir
Wow, tulisan yang bagus, lengkap, informatif.
BalasHapussemangat berkarya, semangat menginspirasi
sip bu, mantab
BalasHapusSangat informatif dan hidangan Asem-asem kepala ikan tobronya menggugah selera makan. Hehehe. Sukses terus Bu.
BalasHapusCepat lugas mantap tulisannya bu
BalasHapusResume yang mantap dengan bahasa yang komunkatif..
BalasHapusLogika tanpa logistik tidak akan berjalan mulus,,, #asyek sedelapan banget lebih-lebih dari setuju.
BalasHapus🤭
HapusBlog yang saya buat di http://wijayalabs.blogspot.com mulai ada perkembangan. Jumlah pengunjung kian bertambah. Saya pun banyak ikutan kegiatan blogger dan mulai membangun blog http://wijayalabs.wordpress.com.
BalasHapusSenang rasanya blog saya semakin ramai. Mereka banyak mengucapkan terima kasih karena saya menulis hal yang tidak biasa. Terutama tentang materi kuliah saya di pascasarjana UNJ Rawamangun.
Waktu itu saya mendapatkan beasiswa S2 gratis dari Labschool UNJ. Sebuah sekolah di bawah naungan Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta.
Suatu ketika saya bertemu senior di Pascasarjana UNJ. Senior tersebut sedang asyik ngeblog di pendopo kampus PPS UNJ.
Saya hampiri beliau dan berkenalan.
Itulah perkenalan saya pertama kali dengan seorang blogger terkenal di negeri ini. Blognya selalu ramai karena isi kontennya sangat menarik. Beliau juga seorang trainer nasional dan seorang kepala sekolah. Juga pengurus PGRI di Jakarta pusat.
Mulailah saya belajar menjadi blogger. Tahun pertama saya jadi blogger, belum ada pengunjungnya. Belum juga ada yang memberikan komentar. Saya mulai frustasi dan berhenti menjadi blogger.
Sampai suatu ketika Pak Dedi Dwitagama mengajak saya untuk menemani beliau mengisi materi di daerah puncak Bogor. Beliau meminta saya untuk mengambil gambar dan mengajari saya memotret.
Sejak itulah saya mulai berani menjadi fotografer dan mengajak pak Dedi untuk menemani membeli kamera baru di Pasar Baru. Saya mulai senang mencari muka alias memotret banyak orang.
Tulisan saya di blog jadi semakin keren karena banyak foto di dalamnya. Apalagi ketika kawan kawan PGRI bertemu presiden Jokowi. Mereka minta di foto dan saya dengan senang hati memotretnya. Jadilah saya seorang fotografer istana dadakan. Hehehe.
Blog saya mulai ramai. Mas vavai kawan baik di bloggerbekasi.com menawarkan domain dan hosting berbayar. Jadilah blog saya menjadi http://wijayalabs.com.
Dengan tagline menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi, jadilah saya menjelma menjadi guru blogger Indonesia dengan nama keren Omjay.
Saya mulai rajin menulis setiap hari. Apa yang saya lihat menjadi sebuah tulisan. Apa yang saya rasakan bisa menjadi tulisan yang berkesan. Bahkan apa yang saya dengar bisa menjadi tulisan yang segar. Panca indra saya seolah peka dengan apa yang ada di sekitarnya.
Komentar di blog yang dulu sepi kini mulai ramai. Saya menulis sesuatu yang biasa. Namun dampaknya luar biasa. Banyak orang yang mengucapkan terima kasih karena tulisan saya tersebut.
Bahkan ada seorang wanita yang mau bunuh diri, tidak jadi bunuh diri setelah membaca tulisan saya.
Apa yang saya tuliskan? Saya menulis singkat saja. Jadilah manusia yang bermanfaat buat orang lain. Boleh jadi hidupmu sekarang penuh derita dan air mata. Namun percayalah suatu saat engkau akan bahagia dengan canda tawa bersama keluarga tercinta. Hidup ini berputar seperti roda. Kadang di atas dan kadang ada di bawah.
Blog akan ramai komentar bila tulisanmu disebarkan ke banyak orang. Niatkan untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Hanya memberi tak harap kembali.
Ketika blog kamu sepi. Mulailah introspeksi diri. Mulailah belajar menjadi konten kreator sejati. Insya Allah kamu akan menjadi happy.
Saya belajar sama pak Agus Sampurno. Beliau pengelola blog http://gurukreatif.wordpress.com. Beliau banyak mengajari saya bagaimana menulis kreatif dan menarik.
Beliau menuliskan di blognya. 90 persen ide tulisan muncul ketika anda tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan mengenai tulisan anda. 10 persen keberhasilan menulis baru mengenai seberapa anda konsisten dalam menulis.
Itulah sedikit ilmu yang masih saya ingat. Ilmu banyaknya dapat anda baca di wa group guru menulis. Kebetulan pak Agus Sampurno menjadi narsumnya malam ini.
Salam blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com
Semoga suatu kelak diajak berpartner oleh orang2 hebat
HapusKeren bu...sukses selalu
BalasHapusMantap resume nya
BalasHapusKeren idenya setajam judulnya bun
BalasHapusMonggo singgah diblog saya https://hernisbanah.blogspot.com/2021/02/berakit-meraih-ide-menulis-nan-indah.html
BalasHapus