Rabu, 24 Februari 2021

Motivasi 2 : Loyalitas Tanpa Batas

Bismillah Alhamdulillah
Laa Haulaa Wa Laa Quwwata



Masih konsisten mengikuti kegiatan kelas belajar menulis pertemuan ke-23. Bersama yang muda yang berprestasi, seorang wakil kepala sekolah SMPN 5 Sambi Rampas NTT, penerima apresiasi guru SMP inspiratif tingkat nasional serta sederet penghargaan yang telah diterima, beliau adalah Bapak Khamdan Muhaimin, S.Pd. Gr yang menjadi narasumber malam ini dengan mengangkat tema Menjadi Guru Berprestasi dan Berdedikasi di Daerah 3T. Dan dengan moderator kawakan grup belajar menulis ini, Mr. Bams.

Program Sarjana Mendidik di Daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM-3T) adalah program afirmasi yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memenuhi kebutuhan guru di daerah-daerah pelosok se Indonesia. Narasumber kali ini adalah salah satu dari peserta program ini. Beliau bertugas mulai dari tahun 2015 hingga sekarang. 

Jika mendengar daerah terdepan, terluar, dan tertinggal, yang terlintas di benak kita tentunya daerah pelosok, tanpa listrik, sepi, jauh dari keramaian, akses transportasi yang tidak mudah, naik turun gunung, dan sebagainya. Ya, memang tidak jauh berbeda dari yang kita bayangkan.


Beginilah kondisi daerah tempat tinggal narasumber. Untuk menuju kota, membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Penduduk terbiasa menanam sendiri kebutuhan sayur sehari-hari, seperti daun singkong, kubis, labu, daun pepaya, dan buncis. Untuk lauk biasanya mengkonsumsi ikan asin, ikan basah dan ayam pedagig jika musim, telor dan mie instan.

Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. 
Dimana kita berada, maka wajib bagi kita menghormati adat istiadat yang berlaku disana.

Demikian juga yang dialami Pak Khamdan, beliau juga harus meneysuaikan dengan keadaan dan adat istiadat yang ada. Beliau juga jadi belajar dan mengetahui kebiasaan disana, diantaranya :

  1. Irong, tidak boleh berteriak, menyalakan api, ribut, selama 1-2 hari, tujuanya adalah supaya hasil panen melimpah.
  2. Acara Mbaru Dor, adalah masuk rumah baru mereka menggunakan berbagai acara adat.
  3. Kepok Tuak adalah adat menyambut kedatangan tamu dengan berbicara adat menggunakan tuak, rokok dan ayam kampung. Ungkapan ketulusan orang disini menerima tamu dan kegembiraan menyambut tamu baru.
  4. Makan padi baru, acara pesta sekolah, dll.

Menjadi guru di 3T, merupakan pengalaman yang luar biasa. Belum tentu kebanyakan orang mau menerima kesempatan ini. Untuk itu narasumber mengabadikannya dalam sebuah tulisan. Di tahun 2016 beliau mulai menulis. Menulis tentang keadaan pendidikan di daerah terpencil, permasalahan serta tantangan  dan solusinya. Hal ini dilakukan agar pemerintah memperhatikan keadaan pendidikan di daerah terpencil yang serba kekurangan.

Sebagai bentuk apresiasi beliau terhadap dunia pendidikan di daerah terpencil, serta untuk perkembangan pendidikan anak-anak disana, Pak Khamdan mendirikan Rumah Belajar. Di rumah belajar ini anak-anak di daerah tertinggal tersebut dapat  mengikuti kegiatan les matematika, membaca buku, menggambar, mewarnai, bulu tangkis , bola voli, puzzle, dll. Sedangkan malamnya pukul 19.30 WITA, anak-anak dapat belajar mengoperasikan laptop dan akses internet gratis di rumah belajar.

Atas dedikasi beliau ini, Duta Baca Indonesia, Najwa Sihab, pernah mengirimkan buku untuk rumah belajar ini, dan mempromosikannya di media sosial.


Bentuk sumbangsih lain yang dilakukan Pak Khamdan adalah mengajukan proposal pengadaan ke instansi pemerintah dan swasta. Diantaranya pengadaan seragam sekolah, buku bacaan, alat tulis dan membagikannya ke sekolah SD, SMP dan SMA di tempat beliau mengabdi, mukena, alquran, iqro, buku dan karpet masjid untuk diserahkan ke masjid Fathillah. Dan juga membuat membuat dua sumber mata air dan 4 bak penampung air untuk warga sekitar yang kekurangan air di daerah 3T.


Satu hal lagi, Pak Khamdan juga melakukan satu terobosan dengan menginisiasi sekolah berbasis digital seperti : Computer Based Tes offline dan pemilihan ketua OSIS offline yang pertama kali dilaksanakan di sekolah disana dan pertama kali juga di kab. Manggarai Timur, dengan cara kerja digital akan tetapi tanpa menggunakan sinyal dan kartu perdana, selain itu juga dibentuk kelompok belajar mini di setiap kampung.


Atas dedikasi dan loyalitas beliau, akhirnya beliau dinobatkan sebagai Guru SMP Inspiratif Tingkat Nasional 2020 yang diselenggarakkan oleh Dirjen GTK Kemdikbud .



Dimanapun kita bekerja dan berkarya, lakukan dengan ihlas. Titik nyaman belum tentu membawa kebahagiaan, justru tantangan dan hambatan yang ada yang akan membuat kita lebih bijak, keihlasan dalam menjalaninya akan membawa keberkahan yang sesungguhnya.

pendidikan mendorong manusia untuk berjuang mewujudkan impiannya
berbagi dan berkaryalah untuk memberikan kontribusi pada lingkungan
kokohkan keimanan pada Sang pencipta
agar hidup ini lebih bermakna

Quote Of Bapak Khamdan

Sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat bagi lainnya.















Resume ke-23 Belajar  Menulis Gel. 17 :
Narasumber    :Bapak Khamdan Muhaimin, S.Pd. Gr
Moderator     :Mr. Bams
Peresume      :Atik Puspita rini
Tema       :Menjadi Guru Berprestasi dan Berdedikasi di Daerah 3T


Wallahu a'lam bisshowwab

Senin, 22 Februari 2021

Motivasi 1 : Ihlas Tanpa Batas

Bismillah Alhamdulillah
Laa Haulaa Wa Laa Quwwata



Alhamdulillah, syukur mari terus kita panjatkan ke haribaanNya, karena dengan bersyukur maka Allah akan terus menambah kenikmatan kepada kita.

Adalah resume saya ke-22 ( yang ke-21 tidak mengerjakan, heheheh) yang ternyata materi dalam grup menulis gel.17 setelah pertemuan ke-20 adalah berisi tentang motivasi dari guru berprestasi.

Kali ini Bapak Dede Suryana, S.Pd, MM.  atau akrab dipanggil dengan abah dede yang akan mengisi materi tentang Motivasi Berprestasi pada malam ini.

Semakin ke belakang memang semangat dan komitmen kita benar-benar diuji. Diuji dengan deadline-deadline tantangan yang ada, yang secara emosional selalu ingin saya ikuti. Namun pada kenyatannya butuh energi ekstra. Diuji dengan kejenuhan karena tumpang tindih tugas kelas online dan tugas didunia nyata. 

Namun bagi orang yang kreatif dan cerdas, hal tersebut diatas bukan menjadi suatu alasan untuk meninggalkan kesempatan yang ada, namun bagaimana harus belajar memanajemen waktu, tenaga, dan pikiran agar semua kesempatan dapat terlaksana dengan baik.

Nah, kembali lagi ke narasumber. Beliau adalah sosok yang low profile, yang menjalani profesinya semata-mata lillahita'ala, insyaallah. Meyakini jika pencapaian-pencapaian yang diperolehnya adalah semata-mata rencana Allah SWT. Memiliki segudang prestasi dan pengalaman yang tidak mungkin saya sebut semuanya, diantaranya pernah mendapat penghargaan sebagai guru inspiratif nasional dan Penghargaan Satya Pratama Penggiat Inklusif . Jelas sangatlah layak untuk memberi motivasi dan inspirasi kepada kita untuk dapat menghasilkan karya besar seperti beliau.

Sebagai seorang guru, motivasi yang beliau berikan diantaranya :
  1. Cintai pekerjaan / profesimu sepenuh hati
  2. Guru adalah profesi mulia, karena hampir semua profesi membutuhkan guru
  3. Guru adalah fasilitator, pelayan bagi peserta didiknya dalam kegiatan pembelajaran
  4. Guru zaman NOW, adalah guru yg harus nyaman didalam zona ketidak nyamanan 
  5. Guru adalah pembelajar yang tidak berkesudahan
  6. Catat apa yang harus dikerjakan, dan kerjakan yang sudah dicatat ( tidak menunda pekerjaan ; dokumentasikan kegiatan dalam sebuah tulisan, itu akan menjadi bonus tambahan )
  7. Ciri orang yang berfikir adalah bertanya

Benar dan setuju sekali apa yang disampaikan abah. Guru adalah agent of change. Sebagai seorang yang profesional yang sangat mempengaruhi keputusan inovasi bagi peserta didiknya. Jika kita sebagai orangtua, kita ingat jika anak-anak kita akan lebih mendengarkan gurunya dari pada kita orangtuanya. "Kata bu guru itu...", "Kata pak guru itu..." , demikian yang selalu diucapkan anak-anak saya. Padahal apa yang mereka ceritakan itu yang kata bapak dan ibu guru nya juga selalu saya sampaikan di rumah. Jelas sekali bahwa peran guru itu sangat besar terhadap perubahan pola laku dan pola pikir peserta didik kita.

Guru adalah sebuah profesi yang imbalannya tidak hanya duniawi, namun juga imbalan akhirat. Mengapa ? jika kita ihlas mendidik, sehingga anak didik kita memperoleh manfaat dari apa yang kita ajarkan, bukankah itu ilmu yang bermanfaat ?

Jika kita masih ingat hadits Nabi SAW, "akan terputus pahala dari anak adam setelah mati kecuali tiga perkara : Anak Sholih/sholihah, Shodaqoh jariyah, dan ilmu yang bermanfaat". semoga kita tergolong didalamnya. Aamiin.

kegiatan abah di kelas inklusi

Ihlas.. Ihlas.. Ihlas, Biarlah Allah yang atur jalan kita, kita hanya tawakal dalam menjalani kehidupan ini. Anggap jika salah satu dari mereka adalah pembuka pintu syurga kita, Aamiinn.. ( haduuhh... air mata ini akhirnya gak bisa dibendung).

Sedikitnya gaji guru, namun penuh dengan keberkahan didalamnya ( saya sudah merasakannya ), pengalaman saya ini saya tulis dalam lomba blog PGRI, menulis selama pebruari.

Jadi benar sekali apa yang disampaikan abah. Saya menyandang ASN ketika saya sudah tidak mengharapkannya lagi. Pasrahkan saja semuanya pada Allah, jalani semua dengan ihlas, isnyaallah pertemuan misterius akan kita rasakan.

Nikmati prosesnya, syukuri hasilnya, hingga kita lupa kerikil tajam yang pernah kita injak dan pahitnya jamu yang pernah kita telan.


Quote Of Abah
Fardhu Tersambung, Sunnat terbawa

jangan pernah lelah belajar dan mencari ilmu karena akan lebih lelah dan tersiksa pabila dikemudian hari kita tidak memiliki ilmu

Cintai profesi kita, insya Allah nanti akan datang takqir baik yg misterius

Nasehat Ali Bin Abi Thalib
Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah sekian banyak kesabaran yang akan membuatmu terpanah hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit














Resume ke-22 Belajar  Menulis Gel. 17 :
Narasumber    :Bapak Dede suryana
Moderator     :Ibu Aam Nurhasanah
Peresume      :Atik Puspita rini
Tema       :Motivasi Berprestasi


Wallahu a'lam bisshowwab

Minggu, 21 Februari 2021

Apa Yang Harus Dilakukan Setelah 20 Resume ?

Bismillah Alhamdulillah
Laa Haulaa Wa Laa Quwwata

Kali ini catatan dibuat dari kegiatan Ngobrol Bareng Omjay via zoom di Minggu malam. Kegiatan ini kali pertama saya ikuti dikarenakan tema yang dibahas adalah apa yang saya butuhkan. Tema-tema di kegiatan ngobrol bareng ini sebenarnya juga selalu menarik, namun tidak selalu saya ikuti karena memang semenjak tergabung dalam kegiatan belajar menulis, saya sampaikan kepada keluarga khususnya anak-anak jika tiga hari dalam seminggu saya akan fokus ke laptop. Sehingga waktu lain diminta untuk mereka, sesuai perjanjian yang dibuat dengan keluarga dan anak-anak.

Apa yang harus dilakukan setelah 20 resume dari kegiatan belajar menulis, adalah tema yang dibahas pada malam ini. dengan arahan dari Pak Brian Prasetyawan, yang harus dilakukan setelah minimal 20 resume terkumpul adalah :

  1. Tentukan judul cover
  2. Buat daftar isi
  3. Profil penulis
  4. Buat sinopsis dari buku kita
  5. Tentukan ke percetakan mana buku kita ingin diterbitkan
  6. Konsultasikan lebih lanjut tentang kelengkapan prasyarat berdasarkan penerbit yang ditunjuk
Format penulisan buku kumpulan resume ini boleh disusun berdasarkan judul, atau terbagi menjadi bab dan sub bab. 

Tak menutup kemungkinan untuk masih terus melengkapi resume hingga pertemuan akhir. Banyak materi menarik tentunya.

Ayo terus belajar walaupun dikejar deadline tugas dan kehidupan. Menjaga keseimbangan jasmani dan rohani, pola pikir dan pola hidup sehat, positive thingking serta optimis harus terus tertanam agar hidup ini bahagia.

Salam literasi
Salam berkarya

Reward Belajar Menulis Gel.17 (1)

Bismillah alhamdulillah
Laa Haulaa wa laa quwwata


Awal mula mengikuti kegiatan belajar menulis adalah hanya agar saya bisa menulis. Syukur-syukur saya bisa menerbitkan artikel di surat kabar atau lebih-lebih menerbitkan sebuah buku.

Menjalani tahap demi tahap kegiatan belajar menulis ini yang disajikan dalam bentuk paparan di wag. Menyelesaikan tagihan-tagihan yang diminta. Memperbaiki pola tulisan seiring ilmu-ilmu yang diperoleh dari waktu ke waktu.

Memang segala sesuatu yang dilakukan dengan Bismillah, insyaallah akan memperoleh bonus-bonus yang tak disangka.

Ketika salah satu narasumber (maaf lupa) memberikan doorprize berupa buku dari pertanyaan yang masuk dan ketika itu saya tidak bertanya karena memang sudah memahami paparan beliau. Otomatis saya pun tidak berkesempatan mendapatkannya.

Hingga suatu waktu Omjay tetiba mengumumkan 3 nominasi blogger terbaik dalam tema  https://membangunpersonalbranding.blogspot.com/2021/01/inilah-3-guru-blogger-yang-beruntung.html , eehh.. ada nama saya.

Sungguh diluar dugaan. Karena memang tidak pernah membayangkan masuk nominasi. Mengingat saya benar-benar orang awam dalam dunia blog. Pun melihat kompetensi peserta lain yang sangat tidak diragukan.

Reward dari PT. Andi Offset berupa buku diberikan kepada 3 nominator tersebut. Dan hari ini saya menerima buku tersebut.


Sebuah nòvel misteri berjudul The Legend Of Arkant Human. Salah satu genre kesukaan saya.

Terimakasih Grup belajar menulis gel.17
Terimakasih Omjay
Terimakasih PT. Andi Offset
Terimakasih seluruh narasumber
Terimakasih seluruh moderator
Terimakasih segenap team belajar menulis gel.17

Semoga apa yang diberikan, apa yang disampaikan, menjadi ladang pahala yang tak terputus. Aamiin.



Rabu, 17 Februari 2021

Merdeka nge-Blog

Bismillah Alhamdulillah
Laa Haulaa Wa Laa Quwwata



Sudah dipertemuan ke-20, artinya telah sampai di batas minimal untuk membuat resume dan menyusunnya menjadi sebuah buku. Seperti halnya ketika di bulan Ramadhan, menuju 10 malam terakhir, rasa malas akan semakin membara, namun pahala yang diberikan akan lebih besar. 

Saya pun merasakan demikian, malas selalu mendera disetiap menit-menit wag dikunci. Padahal tema yang diusung semakin uwuuuw. Aaahh.. ayo atik, ambil moodbooster mu, buka laptopmu, tatap wag mu, cerna paparan yang disampaikan, olah dan racik menjadi santapan yang sedap dimata, dan meracuni pikiran pembaca (agak sadis bahasaku, hehehe )

Komitmen Menulis dan Berkarya Melalui Blog yang Menggoda. Kalimat setelah kata penghubung itu yang benar-benar menggoda saya (selain senyuman pak su, wkwkwkw).

Bapak Dedi Dwitagama, seorang pendidik dengan segudang prestasi baik nasional maupun internasional ( yang tidak saya sebutkan kesemuanya di tulisan ini ) . Silahkan dilihat di https://dedidwitagama.wordpress.com/ , Narasumber tersebut yang berbagi pengetahuan dan menjawab keingin tahuan kita tentang bagaimana memanajemen blog. Dengan ditemani moderator yang suaabaaarr, Mr. bams.


Lama kita mengenal blog, tidak ada salahnya saya akan mengulas sedikit sejarah tentang blog.

Pengertian Blog

Blog adalah bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web. Tulisan-tulisan ini sering kali dimuat dalam urutan isi terbaru dahulu sebelum diikuti isi yang lebih lama, meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. 

Sejarah Blog

Blog ditemukan oleh Evan Williams, lahir di Nebraska pada 31 Maret 1972. Blog mulai digunakan pada tahun 2003. Tujuan awal blog dibuat sebagai dokumentasi catatan penulis.

Di Indonesia sendiri, kegiatan menulis pertama kali dilakukan di web, disebuah portal web dan portal searchengine, MSN. Tahun 2004, penulis sudah mulai memanfaatkan blogger.com yang ditemukan di tahun tersebut.

Manfaat Blog

  1. Sebagai media pembelajaran
    • kita bisa posting materi baik dalam bentuk .doc .ppt .exc, video, gambar, dll. tambahkan contoh soal, latihan soal, presensi ( cantumkan link nya), serta hal-hal yang terkait dengan pembelajaran.
  2. Tempat berbagi informasi (apapun sesuai ciri khas penulisnya)
  3. Sebagai buku harian ( asal jangan yang terlalu vulgar atau mengandung SARA). Perhatikan juga UU ITE.
  4. Sebagai tempat dokumentasi foto
  5. .... silahkan ditambahkan pembaca
Tips & trik blog ramai dikunjungi
  1. Posting tulisan yang dibutuhkan kebanyakan orang (teknologi, pendidikan, resep makanan, cara hidup sehat, dan lainnya. Pelajari topik yang lagi trend, kumpulkan informasi, dan buat tulisannya)
  2. Gunakan tag-tag yang ramai dibicarakan orang.
  3. Konsisten membuat tulisan. Hal ini menandakan bahwa kita memang penulis aktif.

Bapak narasumber ini tidak mengkomersilkan blognya. Namun beliau konsisten membuat tulisan yang informatif. Memiliki berbagai blog dengan ciri khas konten-nya maisng-masing. Ditunjang dengan akademis beliau, sehingga pembaca dapat menyimpulkan sendiri kompetensi dari pemilik blog tersebut yang pada akhirnya mengundangnya sebagai pembicara di berbagai kegiatan di penjuru nusantara. Tujuan beliau adalah memberikan manfaat, sehingga biarlah Tuhan memberikan balasan dengan caraNYA sendiri.

Blog boleh diisi apapun dan karya siapapun, akan tetapi cantumkan sumbernya, agar tidak di cap sebagai plagiat.

Seputar Kompasiana dan Wordpress

  • jika memakai wordpress, maka bisa nge-blog juga di kompasiana (kompasiana memakai platform wordpres)
  • dalam wordpres, bisa copy-paste tulisan siapa saja dan tidak terkena sanksi
  • dalam kompasiana, copy-paste tulisan melebihi 25% maka tulisan akan dihapus oleh admin

Ya, saya setuju dengan visi & misi Pak Dedi Dwitagama ini. Niatlah segala sesuatu untuk ibadah, untuk memberi manfaat. Insyaallah Tuhan akan membalasnya dengan rezeki-rezeki yang tak disangka dan tak diduga.

Seputar Narasumber, dapat diakses di :

Sepenggal nasehat Pak Dedi (dengan suntingan):

" ... bayangkan jika seorang koruptor yang pernah viral beritanya dan dipenjara punya cucu, tiba-tiba anak kecil cucu koruptor itu browsing nama kakek/neneknya di mesin pencari dan menemukan cerita kasus kakeknya .... anda bisa bayangkan bagaimana orang tua sang cucu menjawab pertanyaan anaknya setelah tau cerita kakeknya?
Nah, blog adalah teknologi yang sesungguhnya menerapkan konsep peribahasa lama kita "Gajah mati meninggalkan gading" anda mau mati meninggalkan apa? Harta? iya jika punya
Blog bisa jadi gading yang kita tinggalkan buat anak cucu kita dan generasi penerus ... atau  anda mau mati sia"? pilihan di tangan anda ... selamat berjuang jadi pribadi yg punya arti, atau anda tak menjadi apa-apa hingga tak bisa apa-apa. Naudzubillahimindzaliik "

Quote of The Day

Hadits Rasulullah SAW, yang artinya :

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani)















Resume ke-20 Belajar  Menulis Gel. 17 :
Narasumber    :Bapak Dedi Dwitagama
Moderator     :Mr. Bams
Peresume      :Atik Puspita rini
Tema       :Komitmen menulis dan berkarya melalui blog yang menggoda


Wallahu a'lam bisshowwab

Senin, 15 Februari 2021

Kiat Menulis ala Prof. Ekoji

Bismillah Alhamdulillah
Laa Haulaa Wa Laa Quwwata



Alhamdulillah.. kita sudah berada di pertemuan ke-19 yang pada malam ini diisi oleh seorang narasumber dengan segudang ilmu, segudang prestasi, segudang pengalaman, dan segudang karya. Bapak Prof. Richardius Eko Indrajit. Seorang guru besar di bidang Komputer di Perbanas Institute, menempuh program magister di berbagai perguruan tinggi luar negeri, dan pernah juga menjabat sebagai staff khusu Menpora. Sungguh pencapaian yang masyaallah.. semoga segala prestasi dan pencapaiannya menular ke kita .. Aamiinn.

Lebih lengkap tentang Prof. Ekoji dapat di baca di https://id.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit

Masih dengan moderator langganan, Ibu Aam. Beliau mampu mewujudkan impiannya menembus penerbit mayor juga dibawah bimbingan Prof. Indrajit ini.

"Mengubah berkomunikasi via oral (mulut) ke dalam via tulisan adalah cara jika ingin menulis dan menerbitkan buku dalam satu minggu"
(Prof. Ekoji)

Kutipan kalimat diatas terasa menjadi moodboster bagi saya, provokasi yang kuat untuk menyalakan bara api semangat menulis (maaf yaa.. jadi lebaaayyy).

Memang jika dicerna, tulisan adalah wujud ucapan yang disajikan dalam hitam diatas putih. Menuangkan hayalan kita, kesukaan, pengalaman sehari bersama keluarga, liburan, pekerjaan, makanan, anak, suami/istri, keluarga, orangtua, serta apapun topik yang terlintas. Semua akan menjadi tulisan.

Dari kegiatan sederhana tersebut akan menjadi pembiasaan, dari pembiasaan yang telah ada akan melahirkan sikap profesionalitas, dari sikap profesionalitas akan lahir sebuah karya. 

Niat + komitmen + konsisten = Karya

Formula yang dapat saya simpulkan dari 19 pertemuan ini.

Sebagai bentuk apresiasi kepada peserta kelas belajar menulis gel.17, Prof. Ekoji memberikan tantangan Menulis Buku Dalam Satu Minggu. Untuk yang bertujuan diterbitkan di penerbit mayor, maka harus dipenuhi persyaratan-persyaratan yang menjadi ketentuan. Dapat dilihat dalam resume ke-18 di  https://atangalma.blogspot.com/2021/02/buku-yang-diterima-penerbit.html .

Kiat menulis ala Prof. Ekoji :

  1. Semua yang dialami dalam hidup dapat menjadi topik tulisan.
  2. Komitmen dan konsisten
  3. Ciptakan lingkungan yang kondusif sesuai kenyamanan kita
  4. Menulislah dengan senyum, tawa, dan gembira
  5. Pressure dan/atau target dibutuhkan untuk memecut konsistensi
  6. Komunikasikan dengan keluarga mengenai kegiatan kita menulis (agar tidak terjadi salah paham dan untuk mendapatkan support)
Quote Of Prof. Ekoji
harimau mati meninggalkan belang, 
gajah mati meninggalkan gading, 
manusia mati meninggalkan nama. 
Artinya adalah bahwa dari semenjak dulu nenek moyang kita ingin agar kita menulis, karena hanya dengan menulislah maka kita dapat hidup seribu tahun lagi....

Menulis adalah doa, menulis adalah cinta, menulis adalah karya, menulis adalah jiwa, menulis adalah manusia....

Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah (Al Ghazali)

***
membeli gamis di pasar kramat jati
mari menulis agar dikenang hingga nanti
***











Resume ke-19 Belajar  Menulis Gel. 17 :
Narasumber    :Prof. Richardius Eko Indrajit
Moderator     :Ibu Aam Nurhasanah
Peresume      :Atik Puspita rini
Tema       :Kiat Menulis Buku Satu Minggu

Wallahu a'lam bisshowwab

Sabtu, 13 Februari 2021

Buku (Yang) Diterima Penerbit

    
Bismillah Alhamdulillah
Laa Haulaa Wa Laa Quwwata



Alhamdulillah saya ucapkan terlebih dahulu, karena Allah masih memberi kesempatan dan menyehatkan saya kembali setelah sehari kemarin tidak bisa bangun karena badan meriang-gembira (hemmmm... ). Ya, resume ini dibuat sedikit terlambat satu hari dari jadwal pertemuan ke-18 yang diadakan pada malam bulan Rajab, bertepatan dengan tanggal syantik, 12 Februari 2021 (12022021).

Pesan wag sengaja tidak saya buka hingga hari saya membuat resume ini agar tidak bingung memilah-milah pesan yang sudah menumpuk hingga ratusan.

Kembali dengan kapten grup, Mr. Bams ( ayahnya mbak salwa, hehehe) yang mendampingi Bapak Joko Irawan Mumpuni, moderator yang akan mengupas tuntas tentang bagaimana Menulis buku yang Diterima Penerbit.

Masyaallah moderator malam ini adalah seorang Direktur Penerbitan dari Andi Offset, juga asesor BNSP. Sayang sekali saya tidak dapat mengikuti secara live pembelajaran semalam.

Inti dari lancarnya kegiatan menulis yang saya rangkum hingga pertemuan hari ini  adalah niat dan konsistensi dalam menulis. Jika kita sudah mempunyai niat / komitmen kemudian dijalankan dengan konsisten, maka tulisan pun akan terbentuk. Nah, saat ini sudah ditahap manakah niat kita itu, demikian yang dipaparkan narasumber. 

Saat ini, untuk pribadai saya, insyaallah sudah ditahap "I'll try to do it !". Yes, i want to try consistenly to writing since severals meeting in this writing class. Kok jadi keterusan kalimat impornya, padahal ya masih basic pembaca ( maaf ).

Segala ilmu baru menurut saya selagi dapat dipelajari, ada kesempatan untuk belajar, ada wadah untuk bertanya, ada sarana untuk mempublikasikan, termasuk dalam menulis ini, why not ?!.

Tujuan dari menulis diantaranya adalah menerbitkan tulisan itu. Banyak keuntungan yang akan diperoleh jika sebuah karya tulisan dapat diterbitkan. Keuntungan itu tidak hanya pada penulis saja, namun juga semua stakeholder yang terkait dengan kegiatan menulis dan penerbitan (penerbit dengan karyawan-karyawannya, distributor, pembaca, pemasok bahan baku kertas, dan lain sebagainya). Secara rinci dapat diamati dalam diagram berikut :


Sangat manis memang jika membayangkan keuntungan-keuntungan yang akan didapat jika karya kita dapat dipasarkan penerbit mayor ( misal : Andi Offset. Aamiinn ), diantaranya :

  1. Kepuasan
    • didapat dalam wujud kepuasan batin, karna karya tulis kita akan dikenang sepanjang masa.
  2. Karir
    • khususnya ASN, memiliki angka kredit yang tinggi untuk kenaikan pangkat.
  3. Reputasi
    • semakin banyak dan tenar karya yang kita terbitkan, maka reputasipun akan terangkat.
  4. Finansial / uang
    • diperoleh dari royalti atas penjualan, diskon pembelian, dan tidak menutup kemungkinan penulis akan diundang dalam sebuah seminar untuk bedah buku atau sharing tentang menulis.


Namun yang harus dipahami agar tulisan kita sebagai pemula dapat diterima oleh penerbit mayor, yaitu pilih tema populer untuk penulis yang tidak / belum populer (seperti saya, hehehe ). 

Secara umum pertimbangan yang dilakukan penerbit mayor terhadap sebuah karya tulis adalah sebagai berikut :


Sebuah tulisan dengan tema menarik dan ditulis penulis handal sudah pasti laku dipasaran. Tema yang kurang menarik tetapi penulisnya merupakan penulis terkenal masih memiliki peluang pasar yang besar. Nah, kita sebagai pemula yang artinya bukan penulis populer, maka pilih tema yang sedang trend saat ini, jika tema yang kita sajikan tidak marketable atau kurang populer, kemungkinan sangat besar penerbit akan menolaknya.

Untuk mengetahui suatu topik /tema yang akan kita tulis tersebut sedang trending atau tidak, dapat dianalisis melalui google trend. 

Untuk karya pendidik, alangkah baiknya jika karya kita dimasukkan dalam google scholar. Syarat agar karya kita di google scholar dilirik bahkan diterbitkan oleh penerbit mayor adalah sudah dipetik/diunduh/dijadikan rujukan minimal 2000 kali.

Kita dapat memasukkan tema tertentu dalam google trend kemudian menganalisis grafiknya, jika grafik landai kemudian naik hanya dalam interval sempit kemudian melandai, maka tema jenis ini kurang diminati, ketertarikan pasar tidak bertahan lama.



Akan tetapi jika analisis google trend menunjukkan grafik yang naik turun dengan interval panjang, maka sangat memungkinkan tema tulisan tersebut akan diterima penerbit mayor karena memiliki pangsa pasar yang luas dan cukup lama.


Beberapa penerbit yang harus diwaspadai jika kita akan memilih penerbit mayor, yaitu :

  1. Waspadai broker naskah.
    • biasanya membeli murah naskah penulis kemudian bekerjasama dengan penerbit lain dan menerbitkannya dengan nama orang lain yang mau membayar atas naskah tersebut.
  2. Alamat tidak jelas.
  3. Tidak ada dokumen perjanjian penerbitan yang baik.
  4. Tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri.
  5. Tidak memiliki percetakan sendiri.
  6. Pembagian royalti yang tidak wajar.
  7. laporan keuangan yang tidak jelas.

Kategori naskah yang dapat dicetak ulang / dasar penentuan oplah (jumlah cetakan) adalah :


  1. Market lebar dan Lifecycle panjang 
    • misal buku keilmuan murni ( matematika dasar, kimia dasar, dll).
  2. Market sempit dan Lifecycle panjang
  3. Market lebar dan Lifecycle pendek ( cocok untuk penulis pemula, karena penulis senior tidak akan menulis tema lifecycle pendek).
  4. Market sempit dan Lifecycle pendek 
    • hindari, karena pasti ditolak penerbit. Misal kejadian tsunami aceh, jatuhnya pesawat Sriwijaya. Tema seperti ini lebih cocok sebagai bahan berita surat kabar.
Adapun tingkat materi terhadap pengaruh pasar disajikan dalam piramida berikut :

Semakin tinggi keilmuan yang ditulis ( misal jurnal doktoral ), maka pangsa pasar dan penulisnya pun kecil. Pangsa pasar yang besar dimiliki oleh keilmuan dasar, karena peminat bidang ini juga banyak. Penulis pemula disarankan memilih tema ini.


Gaya selingkung yang merupakan pedoman tata cara penulisan di media juga harus dimiliki oleh seorang penulis. tujuannya agar ... . Andi Offset menerima semua gaya selingkung.



Kategori penulis berdasarkan produktivitas dan kualitas dibagi dalam 3 golongan :
  1. Penulis Idealis
    • menulis tidak begitu memperhatikan kebutuhan pasar.
    • kurang suka dengan campur tangan orang lain.
    • tidak mementingkan imbalan finansial.
    • kesempurnaan karya lebih penting darpada produktifitas.
  2. Penulis (berfikir) Industrialis
    • menulis dengan sangat memperhatikan kebutuhan pasar.
    • terbuka terhadap intervensi pihak lain.
    • imbalan finansial merupakan tujuan utama.
    • terkadang kesempurnaan karya tidak lebih penting daripada produktifitas.
  3. Penulis (berfikir) industrialis-idealis
    • tetap memperhatikan kebutuhan pasar, namun tetap bersikap beda dengan kebanyakan penulis lain.
    • meskipun terbuka terhadap masukan orang lain, namun tetap memiliki pendirian yang kokoh.
    • imbalan finansial penting, tetapi tetap memperhatikan kualitas.
    • keseimbangan antara karya dan produktifitas.
Model persaingan yang dialami dari jenis buku :
  1. Buku teks. 
    • sangat dipengaruhi oleh reputasi penulis.
  2. Buku aplikasi.
    • lebih dilihat bagaimana variasi isi buku.
Tata cara pengiriman naskah ke penerbit mayor ( sudah ada dalam resume sebelumnya di https://atangalma.blogspot.com/2021/02/menembus-penerbit-mayor.html ) sebagai berikut :
  1. Cetak naskah lengkap.
  2. Sertakan bio data diri.
  3. Sertakan deskripsi segmen pasar yang akan diraih.
  4. Masukkan kedalam amplop dan kirim ke penerbit.
  5. Berdoa ( menunggu semoga naskah diterima penerbit.. aamiin).
Skema penerimaan naskah oleh penerbit secara rinci dapat dilihat dalam flowchart berikut :

Penerbitan sebuah naskah dalam penerbit mayor bergantung pada timing season, menyesuaikan kebutuhan pasar. Buka FIFO (first in first out).

Bentuk kerjasama antara penulis dan penerbit terbagi menjadi 3, yaitu :

  1. Kerjasama reguler.
    • naskah belum tentu diterbitkan.
  2. Kerjasama MoU antar lembaga.
    • naskah dijamin pasti diterbitkan.
    • Logo kampus dicantumkan dalam cover.
    • Meningkatkan rangking webomatric kampus. karena buku tersebut diupload di googlebook.
    • wajib dipakai / dibeli kampus minimal 300 eksemplar.
  3. Kerjasama perorangan.

Semoga kita dimudahkan menghasilkan karya-karya berkualitas, terbit di penerbit mayor, dan laku keras / best seller.. Aamiinn. Kita sudah memulai, sudah berihtiyar, sisanya tawakal pada Gusti.

Quote of the day
Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah (Al Ghazali)

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, maka ia akan hilang didalam masyarakat dan dari sejarah (Pramoedya Ananta Toer)

Tahukah kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh dikemudian hari (Pramoedya Ananta Toer)
















Resume ke-18 Belajar  Menulis Gel. 17 :
Narasumber    :Bapak Joko Irawan Mumpuni
Moderator     :Mr. Bams
Peresume      :Atik Puspita rini
Tema       :Menulis Buku Ajar

Wallahu a'lam bisshowwab

Kamis, 11 Februari 2021

Khilafku



Tuhan
Aku hanya terlena
Terlena akan nikmatMu

Tuhan
Aku hanya bisa mengeluh
Mengeluh atas peluhku

Tuhan
Sejatinya aku hanya lupa
Lupa akan bersyukur

Bersyukur atas lama waktu untuk menikmati karunia-Mu
Mengeluh atas sekejap coba untukku

Coba yang tak sebanding dengan limpahan karunia-Mu
Ampunilah aku
Tuhan

Rabu, 10 Februari 2021

Menembus Penerbit Mayor

Bismillah Alhamdulillah
Laa Haulaa Wa Laa Quwwata


Jika resume sebelumnya sudah dibahas bagaimana teknik memasarkan buku. Maka dalam pertemuan ke-17 malam ini akan dibahas mengenai bagaimana Menembus Tulisan Di Penerbit Mayor bersama Bapak Edi S. Mulyanta dari Penerbit Andi Offset sebagai narasumber dan pak Cip sebagai moderator.

Wujud nyata seorang penulis adalah buku, dan buku tersebut dapat diterbitkan. Diterbitkan di penerbit mayor, karena memiliki banyak keuntungan.

Sebelum memahami bagaimana cara menembus tulisan di penerbit mayor, sebaiknya dipahami terlebih dahulu mengenai beberapa istilah tentang perbukuan dan penerbitan berdasarkan UU No. 3 tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, diantaranya :

Penerbit adalah lembaga pemerintah atau lembaga swasta yang menyelenggarakan kegiatan penerbitan Buku.

Penerbitan adalah seluruh proses kegiatan yang dimulai dari pengeditan, pengilustrasian, dan pendesainan Buku.

Penulis adalah setiap orang yang menulis Naskah Buku untuk diterbitkan dalam bentuk Buku.

Penulisan adalah penyusunan Naskah Buku melalui bahasa tulisan dan/atau bahasa gambar.

Buku adalah karya tulis dan/atau karya gambar yang diterbitkan berupa cetakan berjilid atau berupa publikasi elektronik yang diterbitkan secara tidak berkala.

Naskah Buku adalah draf karya tulis dan/atau karya gambar yang memuat bagian awal, bagian isi,dan bagian akhir.

Setiap penerbit yang tergabung dalam IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) berhak mengelola terbitannya yang dipantau oleh Perpustakaan Nasional yang mengeluarkan nomor ISBN.

Istilah Penerbit Mayor dan Penerbit Minor, mengacu pada jumlah terbit dan besaran pemasarannya. Penerbit mayor biasanya mempunyai rentang produksi dari 3 digit hingga 4 digit, karena kapasitas produksi dan penjualannya bisa mencapai jumlah tertentu. Detail mengenai elemen-elemen penerbitan buku dapat dilihat dalam  struktur dan rentang block number ISBN Indonesia berikut :


Untuk mengetahui jumlah produksi buku dari sebuah nomor ISBN, dapat dilihat di bagian  ISBN Publication Element.

Khusunya untuk guru dan ASN, menerbitkan sebuah buku sangat diperlukan untuk memperoleh kredit poin kenaikan pangkat. Jumlah angka kredit pun tergantung dari jenis buku yang ditulis. Adapun jenis-jenis buku yang diterbitkan diatur dalam PP No. 75 Tahun 2019 yang mengatur pelaksanaan UU perbukuan No.3 th 2017. Berikut jenis buku berdasarkan PP tersebut :


Berdasarkan pembagian kategori buku tersebut, maka penerbit dibawah IKAPI menentukan segmentasi buku yang sesuai dengan visi dan misi mereka, sehingga mereka dapat meningkatkan penjualanya.

Untuk dapat menulis sebuah buku dan menerbitkannya di penerbit mayor, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :

  1. Tentukan tema yang kita kuasai.
  2. Pelajari jenis buku yang diterbitkan oleh penerbit tujuan pengiriman tulisan kita, sesuaikan dengan genre andalan penerbit tersebut.
Jenis buku yang dapat ditulis seorang guru dan memiliki angka kredit yaitu :
  1. Buku teks pelajaran. 
    • Memiliki angka kredit tertinggi jika bisa lolos standar Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
  2. Buku non teks
    • Buku pengayaan, buku referensi, modul pelajaran.
  3. Buku umum karya fiksi.
Penerbit dalam memandang kualitas calon naskah yang akan diterbitkannya mengacu pada Kuadran keputusan terbit berikut :


Dari kuadran tersebut, dapat disimpulkan bahwa buku pelajaran yang terletak dikuadran atas yang mengarah ke kanan atas, jelas memiliki effort (usaha) yang cukup berat baik dari sisi penulis maupun penerbit karena harus menilaikan ke BSNP secara nasional.

Buku yang lebih mudah untuk masuk ke penerbit mayor jika melihat kuadran tersebut yang dapat ditulis guru adalah buku modul.

Langkah-langkah mengajukan naskah ke penerbit mayor yaitu :

  1. Pelajari pola buku yang diterbitkan penerbit tersebut.
  2. Ajukan proposal naskah ( berisi judul, sub judul jika ada, sinopsis buku, Outline, sampel bab minimal 2 bab, dan CV penulis ).
  3. Berikan penjelasan sasaran pasar dari naskah kita, pesaing buku lain yang telah terbit.
  4. Berikan data-data market sasaran.
  5. Berikan positioning materi pesaing.
  6. Tuliskan keunggulan buku dibanding pesaing. 
  7. Kirimkan naskah ke beberapa penerbit. Pastika penerbit tersebut anggota IKAPI, karena akan lebih dihargai dalam angka kredit maksimal.
    • memastikan keanggotaan IKAPI dengan meminta bukti surat / piagam keanggotaan 


  8. Pantang menyerah sebelum naskah diterima.
Langkah-langkah tersebut untuk membantu penerbit dalam memandang naskah yang kita ajukan dan mempermudah penerbit dalam melakukan review naskah.

Alasan penerbit tidak menerbitkan semua naskah yang masuk karena :

  1. Keterbatasan modal.
  2. Strategi pasar.
  3. Ketidaksesuain dengan visi dan misi penerbit.
  4. ( karena masa pandemi, terdampak pembatasan aturan )
Andi Offset sendiri hanya menerbitkan antara 20-30% dari semua naskah yang masuk yang bisa mencapai 200 naskah perbulan. Hal tersebut dilakukan agar produk yang diterbitkan dapat terserap pasar lebih besar, yang membawa keuntungan tidak hanya bagi penerbit tetapi juga bagi penulis.

Berikut gambaran prosentase pemasaran buku saat pandemi :


Keuntungan menerbitkan di penerbit mayor :

  1. Tidak berbayar
  2. Disediakan promosi kekinian, seperti: webinar, bincang daring, worshop online, podcast hingga channel youtube.
  3. Memperoleh fee.
Dampak pandemi ini, juga berkembangnya teknologi yang terkomputerisasi (era industri 4.0), era big data yang tersambung dalam jaringan, hampir segala bentuk kehidupan mengarah kearah digital. Demikian pula dengan keberadaan buku serta pemasarannya ( https://atangalma.blogspot.com/2021/02/strategi-pemasaran-buku.html ). Andi Offset berkerja sama dengan Google Play, juga telah masuk ke pasar digital dalam bentuk E-Book di google. 

Buku terbitan Andi Offset dapat kunjungi di http://bukudigital.my.id atau http://ebukune.my.id .


Quote Of Bapak Edi S. Mulyanta (dengan suntingan)

Jangan pernah putus asa menawarkan tulisan  ke penerbit, 
karena penerbit juga membutuhkan naskah-naskah yang memberikan warna baru di dunia tulis-menulis, juga untuk mencari keuntungan. 
Karena dengan keuntungan tersebut, penerbit bisa bertahan di tengah gempuran teknologi yang kian semakin kejam saat ini.
Karena dengan dipasarkanya buku tersebut, penulis akan terus berkarya dan berjaya.

Hadits Rasulullah SAW

اعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأنَّك تَعِيشُ أبَدًا، وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا
artinya : “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok .”










Resume ke-17 Belajar  Menulis Gel. 17 :

Narasumber    :Bapak Edi S. Mulyanta
Moderator     :Bapak Sucipto Ardi
Peresume      :Atik Puspita rini
Tema       :Menembus Tulisan di Penerbit Mayor




Wallahu a'lam bisshowwab