Selasa, 16 Maret 2021

Latsar

Bismillah Alhamdulillah
Laa haula walaa quwwata

Kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS ini saya laksanakan pada tanggal 1 Agustus – 24 September 2019 di Pusdik Brimob Bumi Kandung Watu Kosek, Pasuruan. Kegiatan terbagi menjadi dua tahap yaitu klasikal ( dilaksanakan di watukosek ) dan non klasikal yang dilaksanakan di tempat kerja. Tujuan dari pelaksanaan Latsar ini adalah sebagai salah satu persyaratan pengangkatan dari CPNS menjadi PNS.

Penyelenggara kegiatan Latsar ini adalah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur. Latar belakang dilaksanakannya Latsar ini adalah menyiapkan para PNS untuk memiliki kemampuan mewujudkan visi Negara Indonesia sebagaimana yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Menyiapkan PNS yang profesional yang memiliki kompetensi dalam merumuskan kebijakan hingga implementasinya secara efektif dan efisien.

Juga sejalan dengan ditetapkannya UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan pasal 63 ayat 3 dan ayat 4 UU ASN, maka CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Pelaksanaan pembelajaran dalam Latsar CPNS ini menggunakan pendekatan andragogi. Pendekatan andragogy adalah sebuah penerapan pendekatan dimana para peserta diberlakukan sebagai seorang dewasa, bukan anak-anak. Sehingga tidak ada yang namanya dibentak atau di marahi. Peserta Latsar harus terlibat aktif dalam proses belajar mengajar melalui komunikasi dua arah. Antar peserta dan pemateri saling berdiskusi dan bertukar pikiran serta pengalaman dan menunjukkan kemampuan dalam menganalisis masalah.

Berbagai pengalaman yang diterima peserta adalah sumber kekayaan potensi positif dalam proses belajar mengajar yang berorientasi pada masalah actual yang dihadapi sehari-hari, baik selaku staf maupun pimpinan dalam suatu organisasi dalam menemukan pemecahan masalah.

Berdasarkan pendekatan tersebut, metode yang digunakan dalam proses pelaksanaan Latsar yang saya lakukan di tahun 2019 adalah :

1.      Ceramah yang dikombinasi dengan diskusi dan Tanya jawab.

2.      Studi kasus.

Dalam hal ini, peserta dihadapkan pada permasalahan/kondisi nyata yang pernah terjadi, kemudian dicari factor penyebab terjadinya kasus dan cara memecahkan sebaik dan sebijak mungkin. Dari kegiatan ini, para peserta diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dan kecakapan menggunakan konsep dan referensi yang telah dipelajari

3.      Diskusi

Kegiatan diskusi dilakukan dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5-7 orang. Sasaran yang diharapkan yaitu untuk mengembangkan kemampuan dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah, bertukar informasi serta memperkaya gagasan.

4.      Simulasi / role playing

Metode ini dilakukan dengan memainkan peran di situasi tertentu.

 

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III ini bertujuan mencetak pegawai negeri sipil yang dapat melayani masyarakat dengan professional dengan indicator pencapaian antara lain mampu menunjukkan sikap perilaku bela Negara, mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS ( akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi )dalam pelaksanaan tugas jabatannya, dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis  yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.

Diantara materi Latsar yang diberikan, berikut saya uraikan nilai-nilai dasar PNS dalam materi kurikulum pembentukan karakter yang diakronimkan dengan ANEKA, yaitu :

1.      Akuntabilitas

2.      Nasionalisme

3.      Etika Publik

4.      Komitmen Mutu

5.      Anti Korupsi

 

Aktualisasi dan Habituasi

Setelah mempelajari kelima nilai-nilai dasar PNS, maka peserta CPNS wajib menerapkan di tempat kerjanya. Tahap ini dikenal dengan aktualisasi. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan peserta diklat pelatihan dasar. Setiap peserta harus menemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada pelaksanaan setiap kegiatan  yang telah dirancang oleh peserta Latsar di tempat tugas.

Enam rangkaian kegiatan pembelajaran aktualisasi dalam mewujudkan kelima nilai dasar profesi PNS yaitu : (1) merancang aktulaisasi nilai dasar profesi PNS; (2) mempresentasikan rancangan aktualisasi; (3) mengaktualisasikan nilai dasar di tempat tugas atau tempat magang; (4) melaporkan pelaksanaan aktualisasi nilai dasar; (5) mempresentasikan laporan aktualisasi; dan (6) menyusun rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS.

Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan adalah tentang Peningkatan Karakter Religius Siswa Kelas 5 Melalui Metode Pembiasaan Di SDN Randupadangan Menganti. SDN Randupadangan yang saat ini telah berganti nama menadi UPT SD Negeri 236 Gresik adalah tempat yang saya pilih dalam formasi CPNS jabatan fungsional guru kelas.

Judul tersebut saya ambil karena saya ingin sekali menanamkan karakter religius kepada anak-anak sejak dini. Karena bagaimanapun juga, karakter baik yang tertanam kepada anak-anak ibarat kita melukis diatas batu. Kegiatan peningkatan karakter tersebut saya terapkan melalui metode pembiasaan. Mengapa pembiasaan ? karena pelaksanaan aktualisasi diberikan waktu selama 1 bulan, dan menurut peneliti psikologi kesehatan di University College London, Phillippa Lally, Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Social Psychology, butuh waktu antara 18 hari hingga 254 hari bagi orang untuk membentuk kebiasaan baru. Artinya batas minimal pembiasaan untuk menumbuhkan karakter sudah saya penuhi.

Saya tidak berhenti di kegiatan aktualisasi saja dalam upaya saya melakukan kegiatan ini, namun Alhamdulillah saya masih meneruskan pembiasaan tersebut hingga sebelum pandemi yang mengharuskan sekolah dari rumah.

Kegiatan religius yang saya terapkan berupa pelaksanaan sholat duhur berjamaah, membaca surat pendek sebelum pelajaran dimulai, membaca asmaul khusnah setelah membaca surat pendek, dan target setoran hafalan surat pendek.

Kegiatan sederhana tersebut saya adopsi dari pembiasaan di sekolah saya sebelumnya, tepatnya di madrasah. Harapan saya menerapkan pembiasaan tersebut agar tertanam nilai-nilai moral dalam diri anak-anak sejak dini. Nilai-nilai yang tertanam dalam dirinya ini kemudian akan termanifestasikan dalam kehidupannya semenjak ia mulai melangkah ke usia remaja dan dewasa.

Pembiasaan religius akan memasukkan unsur-unsur positif pada pertumbuhan anak. Semakin banyak pengalaman agama yang didapat anak melalui pembiasaan, maka semakin banyak unsur agama dalam pribadinya dan semakin mudahlah ia memahami ajaran agama.

Dengan tertanamnya landasan agama pada anak sejak dini, maka diharapkan anak memiliki pondasi kuat tentang akhlak yang nantinya dapat digunakan sebagai benteng diri dalam berkehidupan di lingkungan yang lebih luas. Diharapkan anak dapat membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang tidak baik. Sehingga nantinya dapat mengubah perilaku anak menjadi lebih baik juga.

Disamping itu, dengan pondasi keagamaan yang kuat sejak dini, diharap dapat juga menumbuhkan perilaku jujur, karena dalam diri anak sudah tertanam bahwa Allah Maha Melihat. Tertanam perilaku disiplin, karena dengan pembiasaan mengaji, berdoa, dan kegiatan pembiasaan lain  yang dilakukan berulang-ulang dan tepat waktu akan membuat anak terbiasa disiplin dalam menjalankan apa yang menjadi tanggung jawabnya.

Banyak manfaat yang saya dapatkan dari kegiatan Latsar ini. Rumor yang selama ini saya dengar jika Latsar ( Prajab ) penuh dengan kekerasan dan kesengsaraan adalah tidak benar.

Kegiatan Latsar benar-benar membantu kita mengetahui pengetahuan baru mengenai nilai-nilai penting yang harus dimiliki seorang PNS sebagai bekal selama waktu tugasnya. Jika komitmen menerapkan nilai-nilai dasar tersebut tertanam pada setiap PNS, maka insyaallah akan terwujud para aparatur sipil Negara yang kompeten, berdedikasi, mempunyai loyalitas tanpa batas, pengayom masyarakat, serta yang utama akan menghindari korupsi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar